<xmp> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7457634820015561536\x26blogName\x3dBehind+the+Scene+of+My+Life\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://chingzz-daily.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://chingzz-daily.blogspot.com/\x26vt\x3d8905673666798861662', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script> </xmp>
Welcome

I've already left this blog but I will be happy if you still take a look on my old fan fiction :D

The Princess
Add your profile goes here.
Hi and Hello!
Let me introduce my name then~ Ching Ching is speakin' here! Scream out loud and be ready for the rockin' blog YEAH! This is the second blog I got here, the first is on LiveJournal, and I used that as my fan fiction park ♥♥ I'm Chinese who live in country named Indonesia, so I usually speak in Bahasa. I love lurking around at SOOMPI, check the request thread and help them all that had a problem about NG and GASOO poster. And by the way, I had a Tumblr. I use that page as my poster and banner gallery. So please welcome then~ I'll be glad to know that someone has visited it. I would to tell about my emptiness, problems and experiences on here.. So, just shut up and listen then! *LMFAO*.

Links
Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here

Archives
September 2009
Oktober 2009
November 2009

Layout ©

ME. kynzgerl
CODES. manikka
BRUSHES. 1 2
IMAGES. 1 2
The 2 paper heart: moargh.de
SOURCE. BLOGGER BLOGSKINS IMAGESHACK
Minggu, 04 Oktober 2009

Oke,sebagai janji gw haha...
Akhirnya gw niat juga nge-post chapter 4 sampe 6 haha..
Udah ahh...saia cape berkomentar panjang'' yang penting pesen gw yah...
KOMEN..KOMEN...KOMEN....

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Characters in this Chapter :
-Kim Min Young : murid yang baru naik kelas ke SMA yang hobinya dengerin musik
- Seung Hyun (TOP) : anak “beradalan”,kakak kelas Min Young,personil dari Big Bang
-Seung Ri (Victory) : temen sekelas sama Min Young yang juga personil Big Bang termuda
-Young Bae (Tae Yang) : temen sekelasnya Seung Hyun dan personil dari Big Bang
-Ji Yong (G Dargon) : member Big Bang yang jago membuat lirik
-Dae Sung (D-Lite) : member Big Bang


Chapter 4

“Min Young,Min Young! Ya!” ucap Seung Hyun sambil menggoncang-goncangkan tubuh Min Young yang sudah tidak sadar itu.
Karena tidak bangun-bangun,Seung Hyun langsung menggendong Min Young menuju UKS.
Tok Tok Tok..... Tok Tok Tok..... Tok Tok Tok.....
Pintu ruang UKS sudah Seung Hyun ketuk berkali-kali tapi tetap saja tidak ada yang membukakannya.
“Ke mana sih semua orang? Baru jam segini masa sudah pulang semua?” kata Seung Hyun kesal sambil membenarkan posisi Min Young yang digendongnya.
Seung Hyun yang bingung harus berbuat apa akhirnya membawa Min Young keluar sekolah.
Sesampai di taman sekolah,Seung Hyun melihat bangku taman yang kosong.
Kemudian,ia membawa Min Young ke sana.
Ia menidurkan Min Young di sana dan meletakan kepalanya di pangkuan.
----------------------
Seung Hyun POV
Sepertinya aku sudah keterlaluan padanya hari ini,tapi sampai kapan aku harus menunggunya siuman?
“Mianhe...Mianhe,bukan aku pencurinya...”kata Min Young .
Kata-kata yang tak sadarkan diri barusan mengagetkanku.
Sepertinya ia bukannya pingsan,tetapi terlalu lelah sampai kurang tidur.
Sebenarnya apa yang dilakukannya semalaman?
“Iya,kau tidak melakukannya....mian...aku keterlaluan tadi,”bisikku yang tidak tega melihat keadaannya.
Ia mengigau sambil menangis.
-----------------------
Sudah dua jam lebih Seung Hyun rela menemani Min Young tidur di bangku taman,padahal sebenarnya hari ini ia ada janjian dengan bandnya untuk latihan.
Tapi,karena tidak tega meninggalkan Min Young sendiri akhirnya ia rela menemaninya sampai Min Young bangun.
“Hmm~....aku ada di mana?” tanya Min Young pelan.
Seung Hyun yang dari tadi menemaninya juga ternyata tertidur.
“Hah? Oppa? Kenapa kepalaku berada di pangkuannya?”bisik Min Young pelan kepada dirinya sendiri.
Min Young yang kaget dengan apa yang dilihatnya sekarang,segera bangun dan tak sengaja membangunkan Seung Hyun yang tertidur.
“Hoam~ Kau sudah bangun?” tanya Seung Hyun sambil setengah menguap.
Min Young tidak menjawab pertanyaan Seung Hyun,tetapi malah ikut bertanya.
“Kenapa aku bisa di sini? Dan kenapa sekarang sudah gelap? Sebenarnya kita sudah berada si sini berapa lama?” tanya Min Young setengah berteriak.
“Sebenarnya tadi kau pingsan,lalu aku membawamu ke sini karena UKS sudah dikunci dan kau sudah tidur kira-kira dua jam di sini,” kata Seung Hyun sambil melihat jam tangannya.
“Oh,ya sudah,aku mau pulang sekarang,” kata Min Young dengan muka cueknya.
“Ya! Tunggu! Kau benar-benar aneh yah,pencuri! Sudah ditolong bukannya bilang terima kasih tapi malah langsung pergi! ” teriak Seung Hyun.
Min Young yang tersinggung dengan kata-kata Seung Hyun barusan langsung menghentikan langkahnya dan berbalik.
“Aku tidak mencuri kertas lirikmu yang itu!! Aku menemukannya di lantai dan aku tidak tahu itu milik siapa!”teriak Min Young kesal.
“Tapi,lirik yang kemarin kau yang mencurinya kan?!” ledek Seung Hyun lagi.
Min Young yang kesal,tidak menjawab pertanyaan Seung Hyun itu tapi malah mengeluarkan beberapa lembar kertas dari tasnya.
“Ini kan!” teriak Min Young yang menunjukkan lirik-lirik itu sambil menangis.
Seung Hyun yang tadi hanya bercanda menuduh Min Young sebagai pencuri otomastis bingung dengan sikap Min Young yang menganggapnya serius.
“Mian,Oppa...Mian...aku tidak bermaksud mencurinya!” aku Min Young sambil menangis.
“Aku...aku hanya bercanda tadi,aku tidak menuduhmu pencuri,” kata Seung Hyun yang berusaha untuk menenangkan Min Young.
“Tapi,aku benar-benar mencuri lirik yang kemarin,Oppa!” lanjut Min Young.
Seung Hyun yang kembali merasa bersalah langsung menghampiri Min Young.
“Sudah,sudah....aku tidak menyalahkanmu lagi,” lanjut Seung Hyun yang mencoba menenangkan Min Young tapi tidak sadar malah memeluknya.
“Baiklah,sekarang aku akan mengantarmu pulang,” ajak Seung Hyun.
----------------------------
Perjalanan ke rumah Min Young sangat sunyi.
Min Young atau pun Seung Hyun tidak berani membuka suara,namun setelah sekian lama berjalan akhirnya Seung Hyun bertanya kepada Min Young.
“Min Young,kau benar-benar mencuri lirik yang kemarin? Tapi bagaimana kau mencurinya? Lirik-lirik itu kan tidak diletakkan di sembarang tempat.”
Min Young kaget Seung Hyun bertanya seperti itu.
“Hmm~ sebenarnya,aku mencurinya dari gudang tempat latihan band Oppa.....Oppa,punya band kan? Tapi Oppa merahasiakannya...iya kan?” Min Young kembali ingin membuka rahasia dari Seung Hyun.
Jawaban dan pertanyaan Min Young langsung membuat Seung Hyun tersentak.
Tapi Seung Hyun tidak menjawabnya.
“Oppa,sudah mengaku saja....tapi bukannya memiliki band itu menyenangkan,tapi kenapa justru Oppa menutupinya?” tanya Min Young.
Setelah diam beberapa saat akhirnya Seung Hyun menjawabnya.
“Sebenarnya,aku tidak mau merahasiakannya,karena mempunyai band itu juga impianku tapi orang tuaku berkata lain,mereka mau aku tidak menjadi penyanyi,oleh karena itu aku merahasiakannya kepada semua orang dan kabur dari rumah,sejak saat itu aku sering bolos sekolah” jawab Seung Hyun.
----------------------------
Min Young POV
“Sebenarnya,aku juga ga mau merahasiakannya karena mempunyai band itu juga impianku tapi orang tuaku berkata lain,mereka mau aku tidak menjadi penyanyi,oleh karena itu aku merahasiakannya kepada semua orang dan kabur dari rumah,” jawabnya.
Dari kata-katanya ini aku akhirnya mengetahui jati diri sebenarnya.
“Mian....mian...Oppa,aku tidak tahu kalau Oppa memiliki masalah yang seperti ini,” jawabku.
Aku merasa bersalah karena telah meledeknya tadi.
“Gwenchana,tapi kau jangan memberitahunya pada orang lain,” balasnya.
Aku hanya mengangguk dan memakluminya.
Sebenarnya ia seseorang yang baik tapi karena masalah-masalahnya dengan orang tuanya maka ia menjadi terlihat berandalan.
----------------------------
“Oppa,aku juga minta maaf karena telah mencuri lirikmu dan membuatmu marah,” lanjut Min Young.
“Sebenarnya aku tidak marah padamu,tapi lirik ini sangat penting bagiku,” jawab Seung Hyun dengan wajah sedihnya.
Min Young hanya diam saja karena tidak mengerti dengan ucapan Seung Hyun itu.
“Lirik ini berasal dari orang yang dulu sangat penting bagiku tapi ia sudah pergi meninggalkan dunia ini,” lanjutnya.
“Dan ini adalah satu-satunya peninggalan darinya,” Seung Hyun meneteskan air mata yang dari tadi ditahannya.
“Sudah lah Oppa....memang dia telah meninggalkan Oppa,tapi kalau Oppa sedih pasti ia juga akan sedih di atas sana...sudah lah Oppa,relakan lah kepergiannya,” kata Min Young sambil menepuk-nepuk bahu Seung Hyun.
“Min Young,gomawo karena telah mau mendengarkan ceritaku hari ini,tapi kau berjanji yah untuk tidak mengatakannya pada orang lain,” kata Seung Hyun sambil mengacungkan kelingkingnya.
“Gomawo juga Oppa karena telah menolongku tadi,” kata Min Young sambil melingkarkan kelingkingnya di kelingking Seung Hyun.
---------------------------------
Min Young POV
Banyak hal telah terjadi hari ini...
Tapi setelah hari ini aku menjadi mengerti siapakan Seung Hyun itu,sebenarnya ia tidak berandalan seperti banyak dikira orang...
Tapi ia hanya seorang yang kesepian dan butuh dukungan....
--------------------------------
Keesokan harinya…

“Min Young!” teriak Seung Hyun dari kejauhan.
Min Young yang sedang berjalan bersama Eun Hye di koridor sekolah,langsung kaget dan menoleh.
“Ada apa?” tanya Min Young singkat.
“Hmm~ bagaimana keadaanmu hari ini? Jangan sampai pingsan lagi yah…” kata Seung Hyun sambil langsung melewati Min Young dan Eun Hye.
Min Young kembali bingung dengan sikap Seung Hyun yang berubah sejak kemarin sore.
“Sebenarnya kau ada hubungan apa dengannya?” tanya Eun Hye bingung.
“Kenapa sikapnya perhatian sekali padamu? Biasanya ia kan berandalan,” lanjut Eun Hye.
Min Young yang juga bingung tidak menjawab.
“Umm,jangan-jangan ia suka padamu kali? Oh yah,sebenarnya kemarin kau pingsan? Kapan?,” tanya Eun Hye.
“Iya,kemarin memang aku pingsan karena kurang tidur tapi sekarang aku sudah baik-baik saja kok,” tutup Min Young karena tidak ingin Eun Hye mengetahui bahwa yang telah menolongnya kemarin adalah Seung Hyun.
“Ooh…ya sudah lain kali kau harus menjaga kesehatanmu itu,” kata Eun Hye menasehati.
------------------------------
Min Young POV
Hari ini lain,saat pulang sekolah Seung Hyun memang menungguku di kelasnya seperti biasa.
“Min Young,akhirnya kau datang juga!” kata Seung Hyun saat aku memasuki ruang kelas.
Hari ini ia tampak berbeda,biasanya ia pasti tidur-tiduran dengan malas di meja kesayangannya itu tapi sekarang ia malah membantuku membawakan buku-buku yang berat ini dan meletakannya di atas meja.
“Min Young,hari ini kita usah bimbel yah….” ia memohon.
“Memang kenapa? Oppa mau bolos lagi untuk latihan bersama band…Hmmm” segera tangannya menutup mulutku.
“Iya,iya kau benar tapi bisa kau mengecilkan suaramu itu,” perintahnya.
Oh yah,aku lupa kalau itu sebuah rahasia.
“Baiklah sudah tidak ada waktu lagi,” katanya sambil menarik tanganku.
“Loh,kenapa Oppa menarik tanganku? Yang mau latihan kan Oppa lalu kenapa sekarang mengajak aku juga?” tanyaku bingung.
“Sudahlah…ayo ikut,” ajaknya.
Sebenarnya aku takut mengikutinya ke gudang itu lagi karena aku takut ia mengumumkan kepada teman-temannya bahwa akulah pencuri lirik yang kemarin.
Tapi sudahlah,aku memang pencurinya dan aku akan menerima semua konsekuensinya.
---------------------------------
Seung Hyun dan Min Young akhirnya tiba di gudang.
“Seung Hyun!” sapa Ji Young.
“Ya!” balas Seung Hyun sambil melambaikan tangannya.
“Siapa itu dibelakangmu?” tanya Dae Sung.
Min Young yang merasa malu akan perbuatannya kemarin itu tidak berani untuk masuk ke dalam ruangan,tapi hanya berdiri di luar.
“Ya! Ngapain kau di situ? Ayo masuk!” teriak Seung Hyun.
Min Young dengan gaya malu-malunya itu akhirnya memberanikan diri untuk masuk.
“Sini!” perintah Seung Hyun sambil menarik tangan Min Young dengan kasar.
“Min Young?” kata Seung Ri terkejut.
“Ini kenalkan,teman baruku namanya Kim Min Young,” lanjut Seung Hyun.
“Wah….teman ato “teman” tuh?” tanya Dae Sung sambil bercanda.
“Teman lah,memang mau apalagi?” jawab Seung Hyun.
“Ya sudah,Min Young kau duduk saja di sana” lanjut Seung Hyun sambil menunjuk sofa yang berada di pojok ruangan.
Sementara Seung Hyun dan yang lain sedang membahas lirik baru mereka,Seung Ri yang tadi kaget dengan kedatangan Min Young segera menghamipiri Min Young yang sedang duduk di sofa.
“Min Younga,kenapa kau bisa datang ke sini?” tanya Seung Ri heran.
“Aku diajak oleh dia,” katanya sambil menunjuk Seung Hyun.
Seung Ri yang bingung dengan jawaban Min Young hanya terdiam.
---------------------------------
Seung Ri POV
Min Young diajak oleh Seung Hyun?
Bagaimana bisa?
Bukannya waktu itu Seung Hyun sendiri yang bilang bahwa band ini merupakan sebuah rahasia?
Sungguh aneh Seung Hyun itu,tapi aku tahu pasti sebenarnya sudah ada sesuatu yang terjadi di antara mereka.
--------------------------------
Min Young POV
Sekarang sudah sore,walaupun di sini kerjaanku hanya duduk di sofa dan menunggu tapi setidaknya aku sama sekali tidak merasa bosan.
Lagu yang baru diciptakan Ji Yong itu sangat asyik didengar,tidak sabar rasanya untuk mempelajarinya.
“Ya! Ayo pulang!” ajak Seung Hyun.
Aku langsung bangkit dan segera mengikuti langkahnya itu.
“Kau sudah lapar?” tanyanya di tengah perlajanan.
Sebenarnya sudah tapi sepertinya aku masih bisa menahan rasa laparku itu jadi aku hanya membalas pertanyaannya itu dengan sebuah gelengan kepala.
Setelah sekian lama berjalan akhirnya aku mengingat hal yang tadi ingin ku tanyakan padanya.
“Oh yah,Oppa boleh aku meminjam lirik lagu baru yang tadi?” tanyaku padanya.
Aku menunggu jawaban darinya,tapi ia sama sekali tidak menghiraukan pertanyaanku itu.
Ia malah tidak melihat ke arahku.
Aku bingung melihat tingkahnya itu,karena penasaran maka aku ikut melihat ke sebuah rumah yang dari tadi dilihatnya.
Dari kejauhan terlihat seorang ajumma keluar dari rumah itu.
Sebenarnya siapakah ajumma itu?
Kenapa Oppa memandangi ia terus?
-----------------------------------


Characters in this Chapter :
-Kim Min Young : murid yang baru naik kelas ke SMA yang hobinya dengerin musik
- Seung Hyun (TOP) : anak “beradalan”,kakak kelas Min Young,personil dari Big Bang
-Seung Ri (Victory) : temen sekelas sama Min Young yang juga personil Big Bang termuda
-Young Bae (Tae Yang) : temen sekelasnya Seung Hyun dan personil dari Big Bang
-Ji Yong (G Dargon) : member Big Bang yang jago membuat lirik
-Dae Sung (D-Lite) : member Big Bang


Chapter 5

“Oh yah,Oppa boleh aku meminjam lirik lagu baru yang tadi?” tanya Min Young kepada Seung Hyun.
Min Young menunggu jawaban dari pertanyaannya barusan,tapi Seung Hyun terlalu sibuk untuk menjawabnya.
Padangannya hanya tertuju kepada seorang ajumma yang keluar dari sebuah rumah.
Raut wajahnya sangat sedih saat melihat ajumma itu dari kejauhan.
Min Young bingung dengan apa yang Seung Hyun.
“Oppa...Oppa...” kata Min Young sambil mengoyang-goyangkan tangannya di depan wajah Seung Hyun.
Seung Hyun yang merasa terganggu akhirnya merespon panggilan Min Young.
“Iya,ada apa?” tanya Seung Hyun.
“Oppa,sebenarnya apa yang kau lihat sih? Ajumma itu?” kata Min Young sambil menunjuk ke arah ajumma yang sekarang berada di depan sebuah rumah.
Seung Hyun lagi-lagi tidak menjawab pertanyaan Min Young.
“Oppa,sebenarnya siapa ajumma itu? Kau mengenalnya?” tanya Min Young yang penasaran.
“Bukan siapa-siapa kok,ayo kita jalan lagi,” kata Seung Hyun sambil menarik tangan Min Young.
------------------------------
Min Young POV
Sebenarnya siapa sih ajumma itu?
Kenapa dia seperti menutupinya dariku?
Lagi-lagi rahasia,mengapa banyak sekali hal yang dirahasiakannya?
Aku harus mencari tahu soal ajumma itu..
------------------------------
“Ya! Seung Ri!,” teriak Min Young sambil berlari mendekati Seung Ri.
Seung Ri yang tadi ingin pergi ke kantin,perjalanannya menjadi tertunda sebentar karena panggilan dari Min Young.
“Ada apa?” tanya Seung Ri sambil menoleh ke arah Min Young.
“Itu....itu...lirik bandmu yang kemarin boleh aku pinjam?” Min Young mengecilkan volume suaranya.
“Ummm,tapi kalau boleh tahu memangnya untuk apa?” Seung Ri balas bertanya.
“Oh,itu...aku suka mengoleksi lirik lagu,jadi bolehkan aku pinjam?” mohon Min Young dengan wajah memelasnya.
“Hmmm~ “ Seung Ri berpikir kembali.
“Aku janji aku tidak akan merusaknya dan aku akan mengembalikan secepatnya,” mohon Min Young lagi.
“Oke,baiklah,” kata Seung Ri sambil tersenyum kecut.
“Ya sudah ,aku sekarang mau ke kantin,” lanjutnya.
Min Young hanya diam di tempat.
--------------------------------
Min Young POV
Liriknya sudah kudapatkan,tapi aku masih saja terus memikirkan masalah ajumma yang ditutupi oleh Seung Hyun kemarin.
Apakah Seung Ri tahu masalah ajumma itu atau tidak yah?
Dia kan teman baiknya Seung Hyun,mungkin saja ia mengetahuinya.
“Ya! Seung Ri!,” teriakku pada Seung Ri yang sudah berjalan agak jauh.
Ia menoleh,”Ya,ada apa lagi sih? Aku sekarang mau ke kantin.”
“Tunggu,aku mau mengobrol denganmu,boleh kan?” tanyaku.
“Baiklah,tapi di kantin saja....sambil makan,” balasnya.
Aku dan Seung Ri berjalan ke kantin dan kemudian aku duduk di salah satu kursi yang kosong,sedangkan dia memesan makanan.
Setelah lumayan lama menunggu,Seung Ri datang dan membawa makanan dan dua botol minuman.
“Ini...buatmu,” katanya sambil menyodorkan salah satu botol minuman yang tadi dibelinya.
“Gomawo,” jawabku.
“Oh yah,tadi kau mau ngomong apa?” lanjutnya.
“Hmm~ ini,ini masalahnya Seung Hyun Oppa,” kataku.
“Oh,masalah tentang Hyung,memang dia ada masalah apa lagi?” kata Seung Ri.
“Itu,kemarin saat aku pulang dari gudang bersama dengannya,kami melewati sebuah rumah dan di sana ada seorang ajumma,tapi anehnya ia terus-terusan memerhatikan ajumma itu dan saat aku tanya siapa ajumma itu,dia malah menutup-nutupinya,” jelasku.
“Kau tau itu siapa?” aku kembali bertanya kepada Seung Ri yang sedang menikmati makanannya itu.
“Oh itu,ajumma itu adalah ummanya Seung Hyun Hyung,” Seung Ri membalas.
“Ummanya? Pantas ia memeperhatikannya dengan begitu,” aku hanya memakluminya.
“Hyung sangat menyayangi ummanya itu,tapi sayang dia harus meninggalkan rumahnya dan berpisah dengan ummanya itu karena ia memilih untuk meraih impiannya sebagai penyanyi,” cerira Seung Ri.
Aku tidak dapat membalas apa-apa,aku hanya berpikir tentang betapa kesepiannya dan sedihnya hari-hari yang dilalui Seung Hyun.
Setiap hari pasti ia merindukan kasih sayang dari keluarganya.
“Hyung memilih kabur dari rumah karena appanya tidak setuju dengan impian yang ia pilih,” lanjut Seung Ri.
“Jadi selama ini ia tinggal di mana?” tanyaku penasaran.
“Hyung tinggal sendirian di sebuah apartemen sederhana...letaknya tidak jauh kok dari sini,” jawab Seung Ri.
Aku makin menyadari sebab-sebab mengapa Seung Hyun sekarang menjadi anak yang berandalan.
Padahal ia hanya seorang yang kesepian.
------------------------------
Hari ini bimbel Seung Hyun dan Min Young berjalan dengan lancar kembali.
“Min Young~a,mau kuantar pulang?” ajak Seung Hyun sambil membereskan tasnya dan bersiap-siap pulang.

“Umm,hari in tidak deh....aku mau pergi ke tempat lain dulu,mungkin lain kali saja,” tolak Min Young.
Sepulang dari sekolah,Min Young tidak langsung pulang ke rumahnya.
Ia memberanikan diri untuk datang kembali ke rumah yang kemarin di lewatinya bersama Seung Hyun.
Sesampai di depan rumah,Min Young hanya memperhatikannya dari jarak yang agak jauh.
Lalu beberapa saat kemudian,keluarlah ajumma sambil membawa tasnya.
Sang ajumma tidak langsung pergi,ia menunggu sesuatu.
Min Young dengan segenap keberaniannya mendekati ajumma itu.
“Annyeong,” sapa Min Young sambil tersenyum manis.
“Ajumma,mau ke mana?” lanjutnya.
Ajumma yang tidak kenal dengan Min Young heran dengan sikap sok ramah Min Young.
“Ajumma,Ummanya Seung Hyun Oppa yah?” tanya Min Young lagi.
Pertanyaan itu membuat Ajumma melotot.
“Kau tau dari mana?” tanya ajumma.
“Aku teman baiknya di sekolah dan aku tahu semua masalahnya,” jawab Min Young yakin.
“Seung Hyun itu anakku,tapi sekarang aku sudah tidak dapat melihat wajahnya lagi,setiap malam aku selalu merindukannya,” jawab Ajumma.
Wajah Min Young juga menjadi sedih karena jawaban dari Ajumma.
“Ajumma,Seung Hyun Oppa juga merindukan Ajumma,tiap hari wajahnya tidak pernah bahagia dan selalu saja ada masalah yang dirahasiakannya,” jawab Min Young.
“Kemarin aku dan Oppa berjalan lewat sini dan ia terus memperhatikan Ajumma dari jauh,tapi saat bertanya soal itu ia langsung menutupinya,” lanjut Min Young.
“Iya,pasti akan begitu dan itu bukan salahnya,” maklum Ajumma.
“Ia ingin menjadi penyanyi,tetapi Appanya menentang impiannya itu,sejak saat itu ia kabur dari rumah,” jawb Ajumma sedih.
“Ajumma,bersabarlah….aku janji akan mempertemukannya kembali dengan Ajumma,” janji Min Young.
-------------------------------------
Hari-hari berjalan seperti biasanya.
Min Young sama seperti biasa bimbel dengan Seung Hyun yang sekarang menjadi dekat dengan dirinya.
Tetapi,di balik semua yang sama itu sebenarnya ada sesuatu yang berbeda dalam di Min Young.
Hari-harinya tidak lagi ceria,ia terus-terusan memikirkan cara agar Seung Hyun dapat kembali pada orang tuanya.
------------------------------------
“Annyeong Oppa!” sapa Min Young yang keberatan dengan buku-buku andalannya itu.
“Kau sudah datang,sini kubantu,” Seung Hyun dengan cepat berlari ke arah Min Young dan mengambil buku-buku di tangannya itu.
“Gomawo,” balas Min Young.
Seung Hyun kembali duduk di bangkunya itu.
Bimbel pun di mulai,sekarang Seung Hyun tidak lagi marah-marah kepada Min Young jika ia menuruhnya mengerjakan soal-soal.
Tetapi terkadang Seung Hyun juga malas mengerjakan soal-soal itu,jika begitu Seung Hyun pasti akan merayu Min Young untuk mengurangi soalnya itu.
Min Young yang terkadang tidak tahan dengan rayuan Seung Hyun akhirnya menyerah dan mengurangi soal pemberiannya itu.
-----------------------------------
Waktu bimbel sudah hampir berakhir,tetapi Seung Hyun masih sibuk dengan soal-soalnya itu dan Min Young juga sibuk memeriksa soal-soal yang telah dikerjakan Seung Hyun.
Tetapi suasana yang sunyi itu pun akhirnya mencair karena rasa penasaran Min Young.
“Oppa…” kata Min Young.
“Hmmm~ mwo?” jawab Seung Hyun yang masih serius mengerjakan soal-soalnya itu.
“Oppa,kemarin aku pergi ke rumah yang waktu itu kita lewati,” balas Min Young.
Mendengar jawaban Min Young itu,Seung Hyun langsung meletakkan pensilnya.
“Buat apa kau datang ke sana?” tanya Seung Hyun dengan nada yang meninggi.
Min Young mulai agak takut dengan sikap Seung Hyun itu.
“Oppa,jangan marah yah….” mohon Min Young.
Seung Hyun hanya diam saja.
“Kemarin aku bertemu dengan Ajumma yang waktu itu,” lanjut Min Young.
Seung Hyun tetap saja diam,ia tidak ingin orang lain tahu soal masalahnya.
“Oppa,kenapa kau tidak memberitahuku bahwa Ajumma itu adalah Umma nya Oppa? Kenapa Oppa menutupinya?” tanya Min Young tidak puas.
“Buat apa kau harus mengetahui semua itu? Itu masalahku dan kau tidak perlu mencampuri urusanku!” Seung Hyun membentak.
Min Young sudah menuduga Seung Hyun akan bertidak seperti ini.
“Tapi Oppa,Ajumma itu sangat merindukan Oppa,” balas Min Young.
“Aku tahu itu….karena aku juga merindukannya,tetapi semuanya hancur karena aku memutuskan untuk kabur dari rumah…” Seung Hyun mengucapkan itu jujur dari hatinya.
“Oppa,kenapa kau tidak kembali saja?” Min Young mengatakan semua itu dengan mudah tetapi lain untuk Seung Hyun.
“Mudah sekali kau berkata seperti itu…jika aku kembali,aku pasti sudah tidak dianggap orang lagi di rumah itu dan kau jangan pernah bahas lagi masalah keluargaku,” Seung Hyun menjawab.
Mendengar kata-kata Seung Hyun itu,Min Young jadi merasa makin sedih dan suasana hatinya semakin kacau.
----------------------------------------
Sejak bimbel itu Min Young menjadi bersikap lain terhadap Seung Hyun.
Walaupun ia tidak pernah lagi membahas tentang masalah keluarganya,tetapi tetap saja masih ada Min Young ingin mengetahui lebih banyak mengenai itu semua.
Sampai suatu hari…..

“Min Young!” Min Young kaget mendengar namanya disebut.
Min Young menoleh tetapi ia bingung dengan orang yang memanggil namanya itu.
Ternyata Young Bae yang tadi berteriak itu.
Jarang-jarang Young Bae memanggilnya,bahkan ia tidak pernah berbicara kepadanya secara langsung.
Min Young hanya mengetahui bahwa Young Bae adalah salah satu teman band Seung Hyun.
“Min Young,benar kan namamu Min Young?” tanya Young Bae memastikan.
“De…ada apa yah Oppa memanggilku?” tanya Min Young balik.
“Kau menyayangi Seung Hyun kan?” tanya Young Bae sambil tersenyum.
“Hah?” tanya Min Young kaget.
Belum sempat Min Young menjawab,Young Bae sudah langsung bercerita kembali.
“Min Young~a,kau mau kan membantuku?” tanya Young Bae.
“Membantu apa memangnya?” Min Young yang tidak jelas dengan apa yang dikatakan Young Bae kembali bertanya.
“Itu,aku dan yang lain sudah sepakat ingin membuat pesta kejutan untuk ulang tahun Seung Hyun minggu depan,” kata Young Bae yang sedikit mengecilkan suaranya itu.
“Oke,baiklah aku akan membantu Oppa,tetapi aku mempunyai suatu permintaan juga,”
Min Young membisikkan rencananya ke telinga Young Bae.
---------------------------------
Seminggu berlalu dengan cepat,rencana Young Bae dan Min Young telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Min Young tidak sabar ingin bertemu dengan Seung Hyun saat bimbel.
Ia melangkahkan kakinya dengan cepat,kali ini ia tidak membawa buku-bukunya yang berat itu.
“Oppa!” teriak Min Young saat sampai di kelas Seung Hyun.
Seung Hyun yang dari tadi melihat keluar jendela tiba-tiba dikagetkan oleh Min Young.
“Ya! Kecilkan suaramu itu!” perintahnya.
“Mian,hari ini kita tidak bimbel tapi kau harus menemani aku ke suatu tempat,” Min Young memohon.
“Kau memang mau ke mana?” Seung Hyun balas bertanya.
“Sudah ayo ikut aku….”tanpa menjawab pertanyaan Seung Hyun,Min Young dengan segera mengajak Seung Hyun pergi.
-----------------------------------
Seung Hyun POV
Hari ini Min Young benar-benar aneh…
Pertama kalinya ia mengajakku bolos bimbel,biasanya yang suka bolos kan aku.
Tetapi aku senang ia bersikap begitu karena hari ini wajahnya berbeda,wajahnya tidak seperti minggu kemarin yang tiap hari hanya murung tanpa alasan itu.

Setelah lama berjalan akhirnya ia berhenti menarik tanganku.
Kami sampai di sebuah taman ria.
Kekanak-kanakan sekali dia,sudah SMA kok masih ingin pergi ke taman ria?
“Oppa,hari ini kau harus menemaniku bermain di sini sampai aku puas,” katanya.
“Baiklah,” jawabku setengah-setengah.
-------------------------------------
Seung Hyun mengelilingi taman bermain dan mencobai semua wahana yang ada di sana bersama Min Young.
Sementara itu,Young Bae dan yang lainnya menyiapkan kejutan mereka.
--------------------------------------
Seung Hyun POV
Hari ini aku merasa bahagia sekali….
Min Young benar-benar membuatku bahagia hari ini…
Tetapi sekarang semuanya itu akan berakhir.
Langit sudah mulai gelap dan ini saatnya untuk pulang.
“Oppa,aku ingin pergi ke sebuah wahana lagi,” kata Min Young.
“Baiklah,” jawabku,tetapi kali ini aku juga bingung dengan sikapnya karena ia kembali menggenggam tanganku.
Kami berjalan perlahan menuju sebuah komedi putar,semua pengunjung sudah pulang jadi hanya kami berdualah yang ada di tempat itu.
Namun tiba-tiba seluruh lampu di taman ria itu padam.
Aku benar-benar kaget dan menggenggam tangan Min Young lebih keras agar ia tidak jauh-jauh dariku.

“Saengil chukahamnida…. saengil chukahamnida…..”
Suara itu terdengar samar-samar di tengah kegelapan malam ini.
Tiba-tiba Min Young menarik tanganku ke bawah dan membisikkan sesuatu.
“Saengil Chukahamnida,Oppa…” bisiknya.
Mendengar itu aku menjadi tersenyum.
“Ya! Chingu,keluar kalian!” kataku bahagia.
Kemudian lampu komedi putar yang terang itu menyala kembali dan terlihat Ji Young,Young Bae,Dae Sung,dan Seung Ri keluar dari tempat persembunyian mereka.
Aku yang sangat senang langsung berlari ke arah mereka dan memeluk mereka.
“Gomapta,Chingu ya…” kataku.
----------------------------------
Min Young POV
Ajumma…ayo lah datang,jangan membuat kebahagian Seung Hyun yang singkat ini hancur….
Aku terus berharap agar Umma nya Seung Hyun dapat datang….
Dan ternyata,seorang ajumma datang dari kejauhan.
Seung Hyun yang melihatnya otomatis kaget dan aku suka dengan adegan ini.
Seung Hyun berlari kemudian memeluk Ummanya itu.
“Umma,mianhe…” katanya.
Ajumma terharu kemudian menangis dan memeluk Seung Hyun.
------------------------------------
Acara kejutan itu pun berakhir…
Walau Seung Hyun sudah bertemu dengan Ummanya kembali tetapi ia masih belum bisa menerima Appanya itu jadi ia memutuskan untuk tidak pulang dulu ke rumah orang tuanya.
Seung Hyun kembali mengantar Min Young pulang ke rumahnya.
”Min Young,gomapta karena telah membuat hari ini sangat berarti dan sekarang aku mau bertanya sesuatu,”kata-kata Seung Hyun mengehentikan langkah Min Young.
“Apa,Oppa?” Min Young penasaran.
“Maukah kau menjadi pacarku?” tanya Seung Hyun.
-------------------------------------


Characters in this Chapter :
-Kim Min Young : murid yang baru naik kelas ke SMA yang hobinya dengerin musik
- Seung Hyun (TOP) : anak “beradalan”,kakak kelas Min Young,personil dari Big Bang
-Seung Ri (Victory) : temen sekelas sama Min Young yang juga personil Big Bang termuda
-Young Bae (Tae Yang) : temen sekelasnya Seung Hyun dan personil dari Big Bang
-Ji Yong (G Dragon) : member Big Bang yang jago membuat lirik
-Dae Sung (D-Lite) : member Big Bang
-So Hee : sahabat dan teman curhat Min Young saat di SMP


Chapter 6

Min Young POV
”Min Young,gomapta karena telah membuat hari ini sangat berarti dan sekarang aku mau bertanya sesuatu kepadamu,”kata-katanya menghentikan.
“Mwo,Oppa?” aku bertanya penasaran.
“Maukah kau menjadi pacarku?” tanyanya.
Aku bingung harus menjawab apa,aku tidak pernah mencintainya...
Selama ini aku hanya menyayangi dan menganggapnya sebagai Oppaku.
Tetapi,apa aku memang harus menjawabnya?
------------------------------------------
“Oppa,mianhe...” kata Min Young dengan muka yang sedih.
“Oppa,mian aku tidak bisa menjadi pacar Oppa,” lanjutnya.
“Min Young,kau tidak perlu menjawabnya sekarang,” bujuk Seung Hyun yang terkejut dengan jawaban Min Young barusan.
“Oppa,mian...aku benar-benar tidak dapat menerima ajakan Oppa itu,tetapi aku menyayangi Oppa seperti Oppa sendiri,” kata Min Young yang langsung memeluk pinggang Seung Hyun.
Seung Hyun yang tidak dapat berbuat apa-apa akhirnya membalas pelukan Min Young.
“Oppa,walau aku tidak dapat mejadi pacar Oppa,tapi Oppa janji jangan pernah meninggalkanku karena aku sangat memerlukan Oppa dan Oppa adalah orang yang sangat penting buatku,” kata Min Young yang masih saja memeluk Seung Hyun.
“Kenapa kau tidak dapat menerimaku sebagai pacarmu?” tanya Seung Hyun.
“Oppa,aku sudah memegang janji kepada seseorang dan aku tidak akan mengingkarinya,” jawab Min Young sambil melepaskan pelukannya itu.
“Oppa,sampai bertemu besok.....” lanjut Min Young yang menolak menjawab lebih jauh pertanyaan Seung Hyun.
----------------------------------------------
Seung Hyun POV
Hatiku rasanya perih dan sakit...ada rasa kecewa yang benar-benar campur aduk....
Aku rasanya ingin menloncat dari gedung.
Mengapa ia menjawab pertanyaanku dengan jawaban seperti itu?
Selama ini dia selalu baik kepadaku,dan aku ingin memiliki dia dan kebaikannya sekarang,tetapi mengapa?
Mengapa ia malah lebih mementingkan janjinya dengan seseorang itu?
Sebenarnya kurang apa diriku ini?
Padahal aku rela merubah sifatku demi dirinya.
Tetapi,ia hanya menganggapku sebagai Oppa baginya?
-------------------------------------------------
Keesokkan harinya,Seung Hyun memohon kepada Min Young agar tidak diadakan bimbel pada hari itu dan sebagai gantinya Seung Hyun pergi ke gudang latihan bandya.
“Ya! Seung Hyun! Apa yang terjadi padamu hari ini? Lesu sekali? Bagaimana kemarin? Berhasil?” Young Bae bertanya kepada Seung Hyun.
Sebenarnya ide untuk ‘menembak’ Min Young adalah idenya Young Bae dan teman-temannya.
Karena tidak mau dianggap pengecut,maka Seung Hyun mencobanya.
Namun,hasilnya tidak semulus dan seindah yang diharapkan sebelumnya.
“Hmm~” jawab Seung Hyun.
“Kemarin,aku ditolak,” lanjut Seung Hyun.
“Mwo?! Kau bercanda kan? Min Young pastinya menerimamu kan?” tanya Young Bae yang tidak percaya dangan apa yang telah terjadi.
“Ini benar tau! Aku juga tidak habis pikir dengannya? Sebenarnya aku ini kurang apa?” tanya Seung Hyun.
“Kau itu banyak yang kurang,tetapi kemarin jelas-jelas aku tahu kalau dia menyukaimu karena saat aku membujuknya untuk membantu membuat kejutan ulang tahun mu itu ia benar-benar tulus ingin membuatmu bertemu dengan ummamu itu,” Young Bae bercerita.
“Ah,sudah lah aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya itu,” balas Seung Hyun yang sudah terlihat menyerah.
-----------------------------------------------------
Di saat yang sama,Min Young yang sedang tidak ada bimbel juga mengisi waktu luangnya dengan berjalan sendirian di sebuah taman kota.
Min Young POV
Sepertinya Seung Hyun hari ini masih marah denganku,mungkin karena kejadian kemarin.
Tetapi,setelah aku pikir-pikir aku memang keterlaluan.
Namun,apa boleh buat daripada nantinya aku akan lebih menyakiti dia karena aku sama sekali tidak memiliki perasaan kepadanya.
Aku hanya menyayanginya seperti Oppaku sendiri.
Hari ini aku merasa sepi,kalau hari ini ada bimbel kan setidaknya aku bisa lebih bahagia atau aku akan bisa bercanda dengannya.
-------------------------------------------------------
Saat berjalan-jalan tanpa ada tujuan,sekilas Min Young melihat satu sosok yang dikenalinya.
Karena ingin tahu maka ia berteriak,” So Hee! Ya! So Hee!”
Gadis yang tadi dilihatnya itu pun berbalik dan mencari orang yang barusan memanggil namanya.
Karena Min Young sudah mengetahui bahwa gadis itu adalah teman baiknya di SMP dulu,maka ia berlari mendekati gadis itu.
Ditepuknya punggung So Hee yang masih tidak mengetahui keberadaan Min Young di belakangnya.
“Ya! Ke mana saja kau belakangan ini?!”
So Hee kaget,tetapi dia bahagia karena dapat menemukan sahabatnya yang sudah lama tidak ia temui.
“Min Young,kau juga selama ini ke mana? Kenapa tidak pernah sms atau telepon aku lagi?”
“Mian,aku sibuk belakangan ini,” jawab Min Young sambil tertawa.
“Kau sibuk atau ‘sibuk’? Kau sudah hampir melupakan aku tau,” balas Soo Hee.
“Mian,belakangan ini memang aku benar-benar sibuk dan banyak masalah,” lanjut Min Young dengan wajah yang lesu.
So Hee yang penasaran dengan kesibukan Min Young belakangan ini pun bertanya,”memang di sekolah kau ada masalah apa? Kau bisa cerita padaku,dulu kan kau sering cerita tentang masalahmu.”
Min Young akhirnya menceritakan kesibukannya di sekolah barunya,dia menceritakan tentang pertemuannya dengan Seung Hyun yang pertamanya terlihat berandalan,padahal ia adalah anak yang kesepian dan butuh perhatian.
Min Young bercerita sangat seru sampai akhirnya ia berhenti dan berkata,”So Hee,kau tahu bahwa Seung Hyun kemarin mengajakku menjadi pacarnya.”
“Wah,kau terima dong,” balas So Hee yang terkagum dengan cerita Min Young.
Min Young berubah menjadi lesu dan menggeleng.
“So Hee,kau tahu aku ini sangat egois....saat menolaknya,aku justru menyiksanya karena aku menyuruhnya menjadi sahabatku,” sesal Min Young yang tidak sadar menitikkan air matanya.
“Sudah lah Min Young,ini memang pilihan yang kau ambil kan,”So Hee mencoba menghibur sahabatnya itu.
“Tetapi,kalau aku boleh tahu kenapa kau menolaknya? Bukannya kau sayang padanya?” tanya So Hee.
“Aku masih memegang janjiku kepada Dong Wook Oppa,tetapi aku hanya menganggap Seung Hyun sebagai Oppa ku saja dan aku tidak menyadari bahwa dia memiliki perasaan terhadapku,” aku Min Young.
So Hee yang menjadi sahabat Min Young sejak kecil jelas mengetahui janjinya kepada Dong Wook.
-----------------------------------------------
Sebenarnya tahun lalu saat Min Young masih duduk di bangku SMP,ia sudah memiliki pacar yang bernama Choi Dong Wook.
Hubungan mereka berjalan sangat mulus,tetapi suatu hari Dong Wook dan keluarganya terpaksa harus pindah ke Swiss.
Dong Wook terpaksa harus meninggalkan Min Young di Korea dan berjanji akan pulang saat Min Young SMA nanti,sedangkan Min Young berjanji akan selalu setia menunggu kepulangan Dong Wook.
Hubungan Min Young dan Dong Wook sekarang adalah hubungan yang benar-benar tidak jelas karena selama ini Dong Wook tidak pernah menelpon atau memberi kabar kepada Min Young.
Namun,Min Young masih saja menyimpan janji ini dan berjanji tidak akan mengingkarinya.
-----------------------------------------------
Keesokan harinya walaupun hati Seung Hyun masih kecewa atas Min Young tetapi ia tetap mencoba untuk mengadakan bimbel bersamanya.
Min Young pun juga merasa bersalah terhadap apa yang sudah ia lakukan kepada Seung Hyun.
Langkah Min Young tidak sesemangat biasanya,kali ini ia melangkahkan kakinya dengan hati yang setengah-setengah.
Seung Hyun yang melihat kedatangan Min Young dengan segera melihat ke arah keluar jendela.
“Oppa,ayo kita mulai bimbelnya!” kata Min Young sambil meletakan buku-bukunya di atas meja.
Seung Hyun tidak menjawabnya,ia segera duduk di bangkunya.
“Oppa,hari ini kita belajar tentang Trigonometri yah,jadi Oppa kerjakan soal-soal ini,” kata Min Young sambil menyerahkan kertas-kertas soal kepada Seung Hyun.
Seung Hyun masih tetap sunyi dan mengerjakan soal-soal itu.
Awalnya Min Young tahan dengan sikap diam Seung Hyun,namun lama kelaman dia tidak tahan.
“Oppa,mianhe...jeongmal mianhe,” kata Min Young yang tiba-tiba berdiri di samping Seung Hyun.
“Mianhe,mianhe,Oppa...aku tidak bermaksud untuk menolak Oppa,Oppa boleh membenciku sekarang karena permintaanku yang keterlaluan kemarin.”
Seung Hyun tidak menjawab kata-kata Min Young,tetapi ia memeluk Min Young yang berdiri di sampingnya.
“Babo ya...” bisiknya sambil memeluk Min Young.
“Aku tidak akan membencimu,aku tidak akan meninggalkanmu,dan akan menjadi Oppa bagimu...” lanjutnya.
“Jinca? Oppa,gomapta,” balas Min Young sambil memeluk Seung Hyun juga.
----------------------------------------------------
Bimbel sudah berakhir dan seperti biasa Seung Hyun mengantar Min Young ke rumahnya.
Namun,saat perjalanan mereka baru sampai di gerbang sekolah Min Young berkata,”Oppa,hari ini aku mau mentraktirmu makan,mau tidak Oppa?”
“Hmm~ baiklah,” kata Seung Hyun sambil mengacak rambut Min Young.
Mereka sampai di sebuah tempat makan yang terletak di pinggir jalan.
“Ahjussi,pesan bulgoginya dua yah!” teriak Min Young memesan makanan.
“Ah Min Young,sudah lama kau tidak ke sini!” balas Ahjussi yang baru menyadari bahwa yang barusan memesan adalah Min Young.
“Mian Ahjussi,belakangan ini aku sudah jarang lewat sini,” kata Min Young.
“Dulu memangnya kau sering ke sini?“ tanya Seung Hyun yang bingung dengan keakraban Min Young dan Ahjussi.
“Iya,dulu aku sering ke sini,” kata Min Young.
“Min Young,itu pacar barumu? Ke mana Dong Wook?” tanya Ahjussi.
“Bukan Ahjussi,ini Oppaku,” kata Min Young yang berusaha untuk menutupi jawabannya satu lagi dari Seung Hyun.
------------------------------------------------------
Seung Hyun POV
Dong Wook?
Siapa kah dia?
Apakah Dong Wook itu lah yang membuat Min Young tidak bisa menerimaku?
-------------------------------------------------------
“Min Young,Dong Wook itu pacarmu dulu?” tanya Seung Hyun penasaran.
Min Young hanya tersenyum dan berkata,”nanti Oppa akan tahu sendiri kok.”
Seung Hyun masih bingung dengan jawaban Min Young,tetapi ia tetap bertanya dalam hati sebenarnya siapakah Dong Wook itu.
“Oppa,nanti pulang dari sini aku ingin naik kereta...bagaimana boleh yah?” tanya Min Young.
“Baiklah,aku juga sudah lama tidak naik kereta sejak aku tinggal sendiri,” aku Seung Hyun.
Beberapa lama kemudian pesanan mereka datang.
Min Young dan Seung Hyun sama-sama melahap bulgogi yang mereka pesan dengan cepat.
“Hmm~ enak yah ternyata,” kata Seung Hyun.
“Iya dong,ini memang kedai yang paling aku sukai dari dulu dan terkenal dengan bulgoginya,” kata Min Young bangga.
--------------------------------------------------------
Setelah mereka menghabiskan makanan mereka,Seung Hyun mengantar Min Young pulang tetapi hari ini mereka memilih untuk naik kereta bawah tanah.
Seung Hyun POV
Setelah sekian lama aku tidak merasakan lagi rasanya naik kereta akhirnya hari ini aku dapat naik kereta lagi.
Walaupun tadi suasana hatiku sedang tidak baik,tetapi aku merasakan sedikit kebahagiaan karena masih tetap bersama Min Young.
Aku duduk di sebelahnya,tetapi setelah Ahjussi membahas tentang orang yang bernama Dong Wook itu ia menjadi tidak banyak bicara.
Dan sejujurnya aku memang sangat penasaran dengan masa lalunya yang mempunyai banyak rahasia seperti diriku ini.
Aku melihat ke arah penumpang-penumpang yang lain,ada yang sedang membaca majalah,ada juga yang sedang berkonsentrasi dengan handphonenya.
Tiba-tiba aku merasakan bahuku disentuh dan terasa agak berat.
Aku menoleh dan aku baru menyadari bahwa Min Young yang duduk di sebelahku itu sedang menikmati impi indahnya.
Walaupun bahuku terasa berat,tetapi karena tidak mau mengganggu tidur nyenyaknya itu maka aku membiarkannya.
Kemudian aku mengambil jaket yang ada di dalam ranselku dan menyelimutinya.
Aku memandanginya dengan tatapan berharap.
“Kalau saja kau bisa menjadi milikku,aku akan membahagiakanmu,” kataku dalam hati.
Kemudian aku mengecup lembut dahinya.
--------------------------------------------------------- ------
Hari-hari Min Young dan Seung Hyun tetap sama seperti biasanya,namun rasa kebingungan dan penasaran di hati Seung Hyun masih tetap menghantuinya.
Sampai suatu hari............
“Min Young!” teriak seseorang di samping mobilnya.
Saat itu sekolah sudah sepi karena sudah lewat dari jam bubaran anak sekolah.
Min Young yang berjalan berdua bersama Seung Hyun dikejutkan oleh suara itu.
“Sepertinya aku mengenal suara ini,” kata Min Young sambil melihat ke sekeliling.
Seung Hyun yang bingung dengan apa yang dicari Min Young juga ikut mencari asal suara itu dan ia melihat seorang laki-laki yang melambaikan tangannya ke arah mereka.
------------------------------------------------------------------
Seung Hyun POV
Siapa orang itu?
Apakah orang itukah yang bernama Dong Wook?
Apakah ia akan merebut kembali Min Young yang sekarang berada di sisiku ini?
-------------------------------------------------------------------

Label: