<xmp> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7457634820015561536\x26blogName\x3dBehind+the+Scene+of+My+Life\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://chingzz-daily.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://chingzz-daily.blogspot.com/\x26vt\x3d8905673666798861662', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script> </xmp>
Welcome

I've already left this blog but I will be happy if you still take a look on my old fan fiction :D

The Princess
Add your profile goes here.
Hi and Hello!
Let me introduce my name then~ Ching Ching is speakin' here! Scream out loud and be ready for the rockin' blog YEAH! This is the second blog I got here, the first is on LiveJournal, and I used that as my fan fiction park ♥♥ I'm Chinese who live in country named Indonesia, so I usually speak in Bahasa. I love lurking around at SOOMPI, check the request thread and help them all that had a problem about NG and GASOO poster. And by the way, I had a Tumblr. I use that page as my poster and banner gallery. So please welcome then~ I'll be glad to know that someone has visited it. I would to tell about my emptiness, problems and experiences on here.. So, just shut up and listen then! *LMFAO*.

Links
Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here

Archives
September 2009
Oktober 2009
November 2009

Layout ©

ME. kynzgerl
CODES. manikka
BRUSHES. 1 2
IMAGES. 1 2
The 2 paper heart: moargh.de
SOURCE. BLOGGER BLOGSKINS IMAGESHACK
Sabtu, 19 September 2009

Wish


Seorang gadis termenung sendirian di sebuah cafe.
Ia hanya melihat dan mengaduk gelas minuman yang ia pesan.
Ia memperhatikan orang-orang yang ada di cafe itu juga.
Ada yang sedang bercanda bersama teman,ada juga yang sedang bermesraan bersama pacar.
Semua gambaran itu terpampang jelas dalam benaknya.

Min Young POV
Aku iri sekali dengan orang-orang di sini.
Semuanya memiliki pasangan.
Mereka semua merasa bahagia.
Aku benar-benar iri dengan mereka semua.
Mengapa hari-hariku ini benar-benar membosankan?
Aku iri dengan yang apa mereka rasakan.

Saat aku pergi ke cafe seperti ini,aku selalu mendapati meja di depanku kosong.
Saat aku pergi ke bioskop,aku hanya mendapati kursi di sebelahku kosong.
Saat aku sedih,aku hanya menangis sendiri.
Semuanya itu begitu membosankan dan sepi.
Aku ingin merasakan bagaimana ada seseorang yang selalu ada di sampingku dan selalu menghiburku saat aku sedih ataupun kesepian.
End of Min Young POV

“Ya! Min Young~a!” seseorang memukul pelan meja yang ditempati Min Young.
Min Young yang sedang melamun ke arah lain,langsung kaget dan menatap orang itu.
“Joongie! Kau ini! Benar-benar! Kau membuatku kaget tahu!” protes Min Young.
“Ssstt....jangan keras-keras,” kata Jae Joong sambil tersenyum.
“Araseo,” jawab Min Young singkat.
“Ngomong-ngomong,kau sendirian saja?” tanya Jae Joong membuka topik baru.
“Iya,seperti biasa...oh yah,kau kenapa bisa di sini? Bukannya jadwalmu bersama DBSK sangat padat?”
“Memang,tetapi sepadat-padatnya jadwalku,aku masih ada waktu bersantai.”
“Oh,kalau begitu gunakanlah waktu santaimu dengan baik,” Min Young segera berdiri dari kursinya dan bersiap untuk pergi.
“Kau mau ke mana?” tanya Jae Joong.
“Aku masih ada urusan,” Min Young melangkah meninggalkan Jae Joong.

Jae Joong POV
Aku dan Min Young sudah bersahabat dari SMA,dulunya kami sering mengobrol atau berpergian bersama,tetapi sejak aku diterima menjadi member DBSK,aku jadi jarang menemuinya.
Jadwalku sangat padat,namun minggu ini managerku berkata aku memiliki waktu untuk berlibur kira-kira lima hari,dan untungnya aku bertemu kembali dengannya.
Walaupun selama aku tidak bertemu dengannya aku sering chatting ataupun meng-emailnya,namun aku masih ingin bertemu dengannya dan berbagi cerita.
Tetapi,sayangnya mengapa ia malah ingin cepat-cepat pergi.
Aku tahu kalau ia sok sibuk.
Minggu ini kan dia tidak ada kuliah,jadi mana mungkin dia sibuk.
Tetapi,aku selalu merasa kasihan terhadap dirinya.
Ia selalu pergi seorang diri ke mana-mana.
Apakah ia tidak kesepian melalui hidup ini sendirian?

Kulihat dirinya sudah menghilang di kejauhan.
Lalu kulihat meja yang tadi ditempatinya.
Ternyata ia meninggalkan sesuatu di atas meja.
Ia meninggalkan sebuah tissue.
Sepertinya ia menggunakannya bukan untuk mengelap tetapi untuk menulis.

Mengapa aku harus merasa kesepian seperti ini?
Aku ingin kursi di hadapanku terisi.
Aku ingin saat aku kesulitan membawa sesuatu,ada oran yang membantuku.
Aku ingin saat aku menonton bioskop,ada orang yang mengisi kursi di sebelahku.
Aku ingin saat aku menangis,ada yang menghapus air mataku.
Aku ingin saat aku ada masalah,ada yang mau mendengarkan keluh-kesahku.
Aku ingin ada orang yang selalu menemaniku.
Aku sudah bosan merasa sepi dalam kesendirian ini.


Melihat tulisan itu,aku hanya tersenyum.
Selama ini aku meningra dirinya kuat,dirinya tidak membutuhkan siapa-siapa.
Tetapi,dugaanku ternyata benar.
Ternyata ia hanya orang yang rapuh dan kesepian.

‘Min Young~a,aku akan mengabulkan permintaanmu selama minggu ini,’
End of Jae Joong POV
----------------------------------------------------------
Min Young POV
Ting...Tong...Ting...Tong...

‘Oh tidak! Siapa yang datang ke apartmenku pagi-pagi begini?!’ aku menutupi telingaku dengan bantal.
“Min Young! Min Young!” seseorang yang berteriak di luar sana akhirnya membuatku bangung dari mimpi indahku.
“Changkaman!” teriakku yang setengah sadar.
Akhirnya aku menemukan pintu apartmenku.
Aku membukanya.
“Min Young~a,kau ini benar-benar pemalas!” teriak orang yang baru kubukakan pintu itu.
Mendengar suaranya,aku langsung tahu dan membelalak.
“ Joongie! Kau...” belum sempat aku melanjutkan kata-kataku,namun ia sudah membungkam mulutku dengan tangannya dan mendorongku masuk.
“Bisa tidak kau tidak berteriak-teriak memanggil namaku,bisa-bisa aku akan ketahuan,” katanya.
‘Memang benar sih dengan penampilan yang ia gunakan sekarang,aku mengetahui dirinya sedang menyamar,’ kataku dalam hati.
“Hhhmmppp,” aku mencoba melepaskan tangannya dari mulutku.
Ia melepaskannya.
“Kau mengapa bisa datang ke sini?” tanyaku bingung.
“Memang kenapa? Aku hanya mau berkunjung ke apartmenmu saja.”
“Tetapi,bagaimana kau bisa tahu alamat apartmenku?”
“Sudahlah,mengapa kau bertanya soal itu? Oh yah,lebih baik kau mandi sekarang karena aku ingin kau menemani liburanku.”
“Tapi...tapi....aku ada kuliah,” aku mencoba berbohong.
“Kau bohong kan? Waktu itu saat kita chatting,kau bilang minggu ini kau libur kuliah.”
Ya ampun! Aku lupa! Mengapa saat itu aku memberitahunya? Babo Ya!
Padahal aku ingin liburanku ini tidak terusik orang lain.
“Tapi....” aku masih tidak rela menemani liburannya.
“Tidak ada tapi..tapian...pokoknya kau harus menemaniku,jadi sekarang sebaiknya kau mandi,” ia mendorongku untuk segera mandi.
Akhirnya dengan hati terpaksa aku menuruti kemauannya.
End of Min Young POV
-----------------------------------------------------
Sementara Min Young mandi,Jae Joong hanya duduk di sofa ruang tengah.
‘Jadi selama ini ia hanya tinggal seorang diri di sini?’ gumamnya dalam hati.
Karena mulai bosan,maka Jae Joong berkeliling.
Saat sampai di dapur,ia mendapat sebuah ide.
Lalu ia membuka kulkas.
-----------------------------------------------------
“Joongie~a!” Min Young mencari Jae Joong sambil mengelap rambutnya yang masih basah.
“Aku di sini,” Jae Joong keluar dari dapur.
“Buat apa kau...” Min Young terkejut dengan apa yang dibawa Jae Joong.
“Ini sarapan untukmu,” Jae Joong membawa dua piring sandwich di kedua tangannya.
Min Young hanya dapat terkejut karena selama ia tinggal sendiri di apartmen ini tidak ada seorang pun yang pernah membuatkan sarapannya.
“Waeyo? Kau tidak suka?” Jae Joong membangunkan Min Young dari lamunannya.
“Anio,aku hanya...sudahlah,aku mau makan,”Min Young merebut piring itu dari tangan Jae Joong.
“Araseo,ayo kita makan,” Jae Joong tersenyum.
------------------------------------------------------
Hari ini Jae Joong mengajak Min Young ke bioskop.
“Kau mau menonton apa,Joongie?” tanya Min Young sambil melihat-lihat poster yang dipajang.
“Kau jangan memanggil namaku keras-keras di sini,” bisik Jae Joong.
“Araseo,mian..kalau begitu kau mau menonton apa?” Min Young bertanya lagi.
“Aku mau menonton Star Trek saja....kemarin Yoo Cheon bilang film itu bagus,” Jae Joong tetap berbisik.
“Baiklah,aku beli tiket dulu,” Min Young pergi ke loket.
---------------------------------------------------------
Min Young POV
Hari ini apa yang telah terjadi padanya?
Mengapa tiba-tiba dia datang ke apartmenku dan mengajakku pergi?
Biasanya ia hanya sibuk dengan jadwalnya dan hanya mengajakku chattining sebentar.

Walaupun ia bertingkah aneh hari ini,namun aku bahagia akhirnya salah satu permintaanku yang selama ini aku inginkan terwujud.
Aku ingin saat aku menonoton bioskop,kursi di sebelahku tidak kosong.
Dan itu terwujud hari ini,hari ini Joongie menempati kursi kursi di sebelahku.
Walaupun ia bukan yang pacarku namun setidaknya aku senang karena sekarang aku merasa tidak sendirian.
--------------------------------------------------------------
“Joongie~a,kau tidak merasa dingin?” aku bertanya kepadanya.
Ia hanya diam tidak menjawab pertanyaanku.
“Kau ini benar-benar aneh..aku bertanya malah tidak menjawab,” protesku.
Namun,tiba-tiba ia memelukku.
“Aku tidak akan kedinginan jika kau mau menemaniku seperti ini,” bisiknya.
Jantungku berderup kencang.
Sebenarnya ada apa dengan diriku ini?
‘Apakah aku mulai menyukainya?’ tanyaku dalam hati.
Aku berusaha melepaskan diriku dari pelukannya namun ia tetap menahanku.
End of Min Young POV
--------------------------------------------------------------
Kejadian di bioskop kemarin telah membuat Min Young takut akan ajakan Jae Joong.
Min Young takut perasaan itu muncul kembali saat dirinya bersama Jae Joong.
Namun,di kesokkan harinya Jae Joong tetap mengajak Min Young pergi.
Walaupun Min Young sudah beralasan kalau ia harus mengunjungi orang tuanya,tetapi Jae Joong tetap saja tahu akan kebohongan itu.

“Joongie~a,kemarin kan aku sudah menemanimu pergi,jadi untuk hari ini biarkan lah aku sendiri,” pinta Min Young.
Sebenarnya di dalam hatinya,Min Young senang bahwa sekarang ada orang yang mau menemaninya,tetapi ia ingin orang itu bukan Jae Joong.
Karena ia berpikir bahwa tidak seharusnya ia menaruh perasaan terhadap Jae Joong.
Jae Joong itu sahabatnya sendiri dan sekarang ia memiliki banyak fans,jadi dirinya pastinya tidak pantas untuk seorang Jae Joong.
“Adwe...kau harus menemaniku,kemarin kan kau sudah berjanji dan janji itu untuk seminggu,” protes Jae Joong.
“Aku tidak bisa karena...”
“Karena apa? Kau sama sekali tidak sibuk!”
“Tapi aku harus...”
“Sudahlah,kau selama ini merasa kesepian kan? Jadi kau jangan bohong padaku.”
Mendengar kata-kata Jae Joong yang terakhir ia jadi tidak dapat membalasnya lagi karena memang selama ini ia merasakan hal itu.
‘Padahal dua hari yang lalu aku sendiri yang membuat permintaan agar ada seseorang yang mau menemaniku,tetapi sekarang saat ada yang mau melakukannya untukku...aku malah menolaknya...’ kata Min Young dalam hati.
“Sudahlah,dari kemarin kerjaanmu hanya termenung sendiri saat aku mengajakmu…pokoknya kau tidak boleh mengingkari janji itu,” Jae Joong menarik tangan Min Young untuk mengikutinya.
-------------------------------------------------------
“Sekarang kau mau membawaku ke mana lagi?!” teriak Min Young sambil hendak melepaskan tangannya dari cengkraman Jae Joong.
“Hari ini kau harus menemaniku untuk belanja,” kata Jae Joong.
“Belanja untuk apa?” tanya Min Young bingung.
“Besok kita akan pergi ke Pulau Jeju,” Jae Joong tidak menghiraukan wajah kaget sekaligus bingung yang tertera di wajah Min Young.
“Mwo? Bagaimana bisa? Siapa yang mau ikut denganmu ke sana?!” Min Young terus mengoceh.
“Kau sudah janji mau menemani liburanku,ya sudah turuti saja,lagipula semuanya aku yang bayar kok!”
Wajah Min Young yang tadinya tidak setuju otomatis lesu dan terpaksa patuh.
--------------------------------------------------------
Jae Joong POV
Rencanaku untuk mengajaknya ke Pulau Jeju merupakan rencana yang terakhir.
Aku harap ia tidak membenciku lagi sejak kuperlakukan sebagai ‘tour guide’ dari kemarin.
Lagipula aku juga sedikit bingung dengannya.
Bukannya kemarin ia ingin ada yang menemaninya,tetapi sekarang mengapa ia menolakku.
-------------------------------------------------------
“Akhirnya kita sampai juga!” teriakku.
Aku melihat wajah Min Young di sampingku tidak sebahagia wajahku.
“Waeyo?” aku bertanya kepadanya.
Namun,ia hanya diam saja.
“Min Young~a,mengapa kau tidak bahagia? Padahal aku sudah berusaha mengajakmu ke sini,” aku mengatakan hal itu dengan sejujurnya.
“Anio,aku memang senang karena aku bisa pergi ke sini,tetapi mengapa aku harus pergi denganmu?” protesannya dimulai kembali.

Apa yang barusan ia katakana?
Apakah ia membenciku?
Ia membenciku karena aku memaksanya?
End of Jae Joong POV
-------------------------------------------------------
Min Young POV
Kata-kataku barusan benar-benar keterlaluan mungkin,tetapi apa boleh buat.
Aku harus berpura-pura untuk tidak menyukainya.
Aku harus menjauhkan diriku darinya.

“Terserah katamu,” katanya.
Aku bisa melihat mimik tidak suka dari wajahnya setelah kukatakan kata-kata yang menyakitinya barusan.
Ia mengajakku melihat air terjun.
Indah sekali...sudah lama rasanya aku tidak pergi ke sini.
“Min Young~a,ayo kita berfoto...” ajak Joongie.
Aku segera berlari mendekatinya,namun aku malah terpeleset dan akhirnya semua bajuku basah semua.
Aku menggigil kedinginan,namun bukannya membantu,Joongie malah memoto diriku.
“Joongie~a! Hentikan itu!” teriakku.
“Mian..hahaha...” ia mentertawaiku.
“Mian,ini!” ia melemparkan jaketnya.
Walaupun aku kedinginan,tetapi aku bisa bahagia dalam hatiku melihatnya tertawa seperti itu.

Saat sore harinya,Joongie masih saja mengajakku pergi.
Padahal aku sudah merasa tidak enak badan,tetapi apa boleh buat..ia terus memaksaku dan mengira aku berbohong lagi seperti kemarin,jadi aku harus menurutinya.

Ia mengajakku melihat matahari terbenam di pinggir pantai.
Pertamanya aku bosan melakukan hal itu,tetapi setelah melihat pemandangannya,aku menjadi terpukau dan memutuskan untuk duduk di pinggir pantai.
“Min Young~a,apa kau kesepian selama ini?” ia bertanya kepadaku sambil duduk di sebelahku.
Pertamanya aku tidak menghiraukannya.
Namun,aku memutuskan untuk menggeleng.
“Gojitmal,” bisiknya.
Ia mengeluarkan selembar tissue dari kantongnya.
“Ini punyamu kan?” katanya sambil menyerahkannya padaku dan aku jelas tahu itu milikku,tetapi bukannyawaktu itu aku meninggalkannya di cafe?
“Mengapa ini bisa ada di tanganmu?” tanyaku.
“Rahasia,” bisiknya.
End of Min Young POV
------------------------------------------------------------
Setelah perbincangan di pinggir pantai itu.
Min Young mengurung dirinya di kamar hotel.

Tok...Tok...Tok....
Suara ketukan pintu membangunkan Min Young dari tidurnya.
“Nuguseo?” teriaknya pelan.
Ia melangkah menuju pintu dan membukanya.
Namun,setelah membuka pintu ia malah merasa semuanya gelap.
-------------------------------------------------------------
Jae Joong POV
Aku mengetuk pintu kamar Min Young.
Ia membuka pintu,namun tiba-tiba ia tumbang ke arahku.
“Min Young~a....” aku menepuk-nepuk pipinya.
Pipinya terasa panas,lalu aku menentuh dahinya.
Rupanya ia terserang demam.
Mungkin ini semua salahku,aku terus memaksakan dirinya untuk terus menemaniku.
“Mianhae,” bisikku.
Aku mengendongnya ke tempat tidur.
Lalu aku pergi ke kamarku untuk mencari obat penurun demam.

Saat aku kembali,aku mendapatinya sedang mengigau.
“Joongie~a,mianhae!” katanya.
Aku memperhatikannya dengan benar-benar karena aku tahu apa yang ia ucapkan itu pasti tulus dari hatinya.
“Saranghae…mianhae karena seminggu ini aku menutupinya darimu,” akunya sambil tidak sadar.
Aku menciumnya lembut.
“Saranghae,Min Young~a” kataku.

Sebenarnya saat dulu aku bersahabat denganmu,aku sudah mencintaimu tetapi kau selalu saja berlaku kasar dan sok kuat.
Kau selalu berkata, ‘aku akan bertahan walaupun hanya sendirian’
Tetapi,saat minggu ini aku tahu bahwa sebenarnya kau memiliki hati yang rapuh.
Saat aku membaca tulisanmu di café waktu itu,aku berjanji akan mengabulkan permintaanmu karena aku pikir jika aku dapat mengabulkan permintaanmu maka kau akan menganggapku bukan hanya sahabat,namun sebagai orang yang kau perlukan setiap saat.
End of Jae Joong POV
-------------------------------------------------
Keesokkan harinya,Min Young bangun dengan wajah yang bingung.
“Joongie~a..irona..” Min Young mencoba membangunkan Jae Joong yang tertidur di samping tempat tidurnya.
Namun,Jae Joong tetap saja tidak menghiraukan panggilannya.
Lalu Min Young menemukan sebuah tissue di dekat tangan Jae Joong.

Min Young~a…
Jangan menipu dirimu sendiri…
Karena aku juga mempunyai perasaan yang sama terhadap dirimu.
Jika kau menerimaku untuk selalu di sisimu,kau harus mencium tanganku…
Tetapi kalau kau menolak kau boleh memukul kepalaku.

-------------------------------------------------
Min Young POV
Aku hanya bisa tertawa melihat tulisan itu.
‘Mianhae Joongie…selama ini aku membohongi perasaanku sendiri,aku tidak tahu kalau sebenarnya kau menaruh perasaan kepadaku,’ kataku dalam hati.
Lalu aku memukul kepalanya dengan keras sekali.
“Awww….sakit!” teriaknya.
Aku tahu ia pura-pura tidur.
“Min Young,kau tega sekali padaku!”
Aku tidak mendengarkan hal itu,namun aku menciumnya duluan.
“Saranghae,Joongie~a..” bisikku.
“Na do saranghae,Min Young~a…responmu ini benar-benar lambat,” balasnya.
End of Min Young POV
---------------------------------------------------

Label: