<xmp> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7457634820015561536\x26blogName\x3dBehind+the+Scene+of+My+Life\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://chingzz-daily.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://chingzz-daily.blogspot.com/\x26vt\x3d8905673666798861662', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script> </xmp>
Welcome

I've already left this blog but I will be happy if you still take a look on my old fan fiction :D

The Princess
Add your profile goes here.
Hi and Hello!
Let me introduce my name then~ Ching Ching is speakin' here! Scream out loud and be ready for the rockin' blog YEAH! This is the second blog I got here, the first is on LiveJournal, and I used that as my fan fiction park ♥♥ I'm Chinese who live in country named Indonesia, so I usually speak in Bahasa. I love lurking around at SOOMPI, check the request thread and help them all that had a problem about NG and GASOO poster. And by the way, I had a Tumblr. I use that page as my poster and banner gallery. So please welcome then~ I'll be glad to know that someone has visited it. I would to tell about my emptiness, problems and experiences on here.. So, just shut up and listen then! *LMFAO*.

Links
Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here Link Here

Archives
September 2009
Oktober 2009
November 2009

Layout ©

ME. kynzgerl
CODES. manikka
BRUSHES. 1 2
IMAGES. 1 2
The 2 paper heart: moargh.de
SOURCE. BLOGGER BLOGSKINS IMAGESHACK
Rabu, 16 September 2009

Your Love is All I Need



Dear Diary,

Menjadi manager DBSK memang terlihat seperti pekerjaan yang menyenangkan,namun sebenarnya itu anggapan itu salah besar.
Orang melihatku dapat bersama pria-pria tampan itu adalah sebuah kebahagiaan.
Tetapi,fakta itu sama sekali salah.
Mulai dari pagi hari,aku harus bangun lebih pagi melihat dan menyusun jadwal mereka.
Setelah itu,belum lagi seharian aku harus ikut bersama-sama dengan mereka ke mana pun.
Dua puluh empat jam dalam sehari rasanya tidak cukup untukku,aku ingin merasakan kebebasan sebenarnya,tetapi apa boleh buat.
Rasa lelahku juga ditambah dengan suruhan-suruhan dari para member DBSK,apalagi orang yang bernama Jun Su itu.
Ia sangat menjengkelkan,selalu saja ia menyuruhku melakukan ini dan itu,padahal kan ia bisa melakukan pekerjaan itu sendiri.
Namun setidaknya rasa lelahku ada yang sedikit terlupakan karena Jae Joong.
Walaupun aku tidak seberapa dekat dengannya.
Tetapi,setidaknya ia selalu berlaku baik padaku,ia sering menyuruhku untuk memperhatikan kesehatanku dan ia juga sering membantuku menyelesaikan pekerjaanku.

Kata-kata terakhirku pada hari yang melelahkan ini adalah....
Aku berharap Jun Su dapat menjadi orang seperti Jae Joong agar tidak selalu merepotkanku.


Jun Su POV
Aku tidak sengaja membaca tulisan itu dari buku harian milik Jung Hwang.
Padahal tadinya aku ingin menyuruhnya untuk membeli persediaan cemilan yang sudah habis.
Tetapi,saat aku panggil namanya berulang kali ia tetap saja tidak merespon.
Akhirnya aku menuju meja kerjanya,dan ternyata ia sudah tertidur pulas di sana.
Ia tidak sadar telah membiarkan buku hariannya dalam keadaan terbuka,dan aku juga tidak sengaja meliriknya.

“Jung..” aku berniat membangunkannya,namun tiba-tiba aku mengurungkan niatku itu.
Mungkin karena tadi telah membaca buku hariannya itu.
Saat aku membaca kata-kata hatinya itu,aku baru menyadari bahwa sebenarnya aku telah keterlaluan kepadanya selama ini.

Karena tidak jadi membangunkannya,maka aku pergi keluar asrama dan berjalan menuju mini market.
Aku membeli cemilan kesukaanku,tetapi saat aku melewati lemari minuman,aku jadi teringat dengan Jung Hwang.
Aku menjadi memikirkan kata-katanya di buku itu.
Ia berharap diriku dapat lebih perhatian kepadanya.
Meingat kembali kata-katanya itu,muncul suatu ide cemerlang di kepalaku.
Aku berniat membelikannya minuman.
End of Jun Su POV
-------------------------------------------------
Jung Hwang POV
“Hhmmm~” erangku sambil membuka mata.
Aku baru menyadari bahwa semalam,aku ketiduran di meja kerjaku.
‘Oh,tidak semalam aku lupa menutup buku harianku,’ teriakku dalam hati dan menutup buku harian itu.
Aku berharap tidak ada yang membacanya.
Karena jika ada salah satu member DBSK yang membacanya,pasti aku akan menghadapi masalah besar.
Apalagi jika yang membacanya Jun Su,semua akan menjadi runyam.

Aku bangkit dari kursi dan bersiap-siap menuju kamar mandi.
Namun,tidak sengaja mataku melihat sebuah kaleng susu yang terletak di ujung meja.
‘Siapa yang membelinya? Perasaan tadi malam aku tidak membeli minuman apa-apa,’ tanyaku dalam hati.
Tapi,tak apalah lumayan juga ada minuman gratis di pagi hari seperti ini.

Lalu kuangkat kaleng itu dan berniat untuk membukanya,tetapi aku melihat sebuah notes di sisinya.

Gomawo karena telah berkerja keras selama ini.
Aku tahu sekaleng susu ini tidak setimpal dengan usahamu selama ini.
Akan tetapi,cobalah untuk memperhatikan kesehatanmu.
Jangan ketiduran di meja lagi..


Sebenarnya ini minuman dari siapa?
Apakah dari Jae Joong?
End of Jung Hwang POV
---------------------------------------------------------
Jun Su tersenyum kecil di ruang tengah saat melihat Jung Hwang meminum susu pemberiannya.
Jung Hwang yang melihat Jun Su tersenyum ke arahnya langsung berkata,”apa yang kau lihat? Memang ada apa dengan diriku?”
Mendengar kata-kata itu Jun Su menyimpan senyumnya kembali.
“Tidak,aku hanya memikirkan tentang hal lain...” balas Jun Su.
“Ngomong-ngomong,bagaimana rasa minuman itu? Apakah enak?” Jun Su bertanya kembali sambil menunjuk kaleng minuman yang berada di genggaman Jung Hwang.
“Oh,tentu saja enak...karena yang memberikannya adalah Jae Joong,” sindir Jung Hwang.
Mendengar jawaban itu,rasa kecewa langsung terukir di hati Jun Su.
“Ya sudah,terserah kau sajalah,” Jun Su memalingkan wajahnya dan berpura-pura menonton televisi.
Lalu Jun Hwang yang juga tidak merasa bersalah dengan santainya melanjutkan perjalanannya menuju kamar mandi.
----------------------------------------------------------
Jun Su POV
Dia memang benar-benar menyebalkan!
Katanya ingin diberi perhatian,tetapi sekarang apa balasannya?
Ia malah berkata padaku bahwa Jae Joong lah yang memberikan minuman itu.
Padahal kemarin malam,Jae Joong sudah tertidur pulas sama seperti dirinya jadi mana mungkin ia bisa membelikan minuman.
End of Jun Su POV
----------------------------------------------------------
Usaha Jun Su yang gagal itu tidak berakhir di situ saja.
Ia mencoba kembali usahanya.
Sejak saat itu,setiap pagi Jun Su tidak lupa meletakan sebuah kaleng susu untuk Jung Hwang.
Namun,setiap pagi pun Jung Hwang masih mengira bahwa yang memberinya adalah Jae Joong.
---------------------------------------------------------
“Jung Hwang,pali!” teriak Jae Joong dari dapur.
“De,changkaman!” balas Jung Hwang sambil berlari membawa belanjaan.
“Hari ini kita mau masak apa?” tanya Jung Hwang sambil tersenyum.
“Mungkin hari ini kita buat steak,” jawab Jae Joong sambil mengeluarkan barang-barang dari kantong belanjaan.
“Baiklah,kau harus mengajarkannya padaku,” balas Jung Hwang.
“Araseo,” Jae Joong membentuk tangannya seperti lambang oke.

Jun Su POV
‘Perutku lapar sekali,apakah Jae Joong sudah masak atau belum?’ tanyaku dalam hati sambil melangkahkan kaki ke dapur.
Biasanya jam segini Jae Joong akan bersiap-siap masak untuk makan malam.
Namun,belum sampai aku masuk ke dalam dapur,aku mendengar suara tawaan.
Aku coba mengintip dari balik pintu.
Aku merasakan perasaan yang aneh.
Aku merasa iri kepada Jae Joong.
Saat Jung Hwang bersamanya ia terlihat bahagia,mereka dapat bercanda-canda.
Tetapi,saat ia bersama denganku,ia hanya menjawab pertanyaanku dengan sinis.
Walaupun akhir-akhir ini aku selalu berusaha perhatian kepadanya,tetapi ia selalu saja tidak mempedulikan usahaku,dan usahaku malah dikiranya sebagai usaha Jae Joong.
Betapa kecewanya diriku.
Namun,walau aku sudah diacuhkan seperti itu,ada sebuah perasaan yang selalu mendorongku untuk tetap bertahan.
Tetapi sejak perasaan itu muncul aku selalu bertanya-tanya dalam hatiku...
Apakah mungkin perasaan itu disebut cinta?
Apakah mungkin aku sudah mulai menaruh hati kepadanya selama ini?
End of Jun Su POV
--------------------------------------------------
Hari ini DBSK mengadakan pemotretan untuk album terbarunya.
Karena hal ini Jung Hwang semakin sibuk saja hari ini,ia harus mengurusi jadwal,mengurusi perlengkapan,dan banyak hal lagi.

Jung Hwang POV
Hari ini benar-benar melelahkan,barang yang harus dibawa masih banyak.
‘Bagaimana caranya membawa ini semua?’ tanyaku dalam hati.
Saat aku berniat membawa barang-barang itu,tiba-tiba sebuah tangan sudah terlebih dahulu mengambilnya.
“Biar aku saja,” katanya.
“Jun Su?” aku kaget melihatnya membantuku.
Selama ini ia tidak pernah berlaku begitu baik kepadaku.
“Jinja?” aku keceplosan bertanya.
“De,tenang saja...aku benar ingin membantu kok,” ia tersenyum kepadaku.

Ada apa dengannya hari ini?
Mengapa ia berlaku seperti itu kepadaku.
Biasanya ia hanya menyuruh-nyuruhku untuk melakukan yang aneh-aneh sampai kelelahan,tetapi..
Hari ini ia lain,ia malah membantuku.
Sebenarnya apa yang telah terjadi pada dirinya?
Apakah ia sudah sadar akan kesalahannya selama ini?
End Jung Hwang POV
---------------------------------------------------
Jun Su POV
Aku benar-benar sudah tidak memperhatikan sama sekali gengsiku hari ini.
Walaupun semua member sudah berada di lokasi untuk bersiap-siap diambil gambarnya,namun aku rela kabur sebentar untuk membantunya.
Pertamanya aku beranggapan,ia akan mengetahui perasaanku walaupun aku memperlakukannya baik secara diam-diam.
Namun,anggapanku benar-benar salah besar.
End of Jun Su POV
----------------------------------------------------
“Jae Joong~a,gomawo atas minumannya selama ini,” kata Jung Hwang.
“Hah? Minuman apa?” tanya Jae Joong.
“Ini,” Jung Hwang menunjukkan kaleng minuman yang juga didapatkannya hari ini di meja kerjannya.
“Minuman itu....minuman itu bukan dariku,” balas Jae Joong.
“Jadi ini dari siapa?” tanya Jung Hwang pada dirinya sendiri.
“Memang kau mendapatkannya di mana?” tanya Jae Joong penasaran.
“Ini...ini...” belum sampai Jung Hwang menjawabnya tiba-tiba Jun Su datang dan menarik tangannya.
“Ya!” teriak Jung Hwang.
“Ikut aku sekarang!” bentak Jun Su.
Jae Joong yang melihat itu hanya bisa terbengong-bengong dan bingung dengan tingkah Jun Su yang tidak seperti biasanya.

Jun Su POV
Aku sudah mempedulikan apa-apa.
Aku benar-benar cemburu saat Jung Hwang bersama Jae Joong tadi.
Pertanyaan yang sama masih bergemuruh di kepalaku.
Mengapa hubunganku dengannya tidak bisa sedekat hubungan Jae Joong dengannya?
Padahal segala usaha telah kulakukan.

Aku menarik tangannya.
“Ya! Hentikan!” teriaknya.
Aku tidak menghiraukan teriakannya sampai di sebuah taman dekat asrama.
Kulepaskan cengkraman tanganku di lengannya.
“Kau ini benar-benar..” belum ia selesaikan kata-katanya,aku sudah mencium bibirnya.
Ia memberontak,namun aku mendekapnya kuat dan masih tidak melepaskan bibirku dari bibirnya.
Setelah ia memukul dadaku karena kehabisan nafas,aku baru menghentikan aksiku.
“Apa yang kau lakukan?!” ia membentakku sambil menangis.
Dia sudah mau berlari,namun aku cegah.
“Tunggu...dengar dulu penjelasanku!” teriakku.
“Aku mau menjawab pertanyaanmu yang itu,” lanjutku.
Ia diam sejenak.
“Yang memberimu minuman itu setiap paginya adalah aku,” jawabku pelan.
“Aku tidak bermaksud memaksamu untuk memaafkan aku,tetapi selama ini telah bersalah kepadamu,aku selalu menyuruhmu tanpa memperhatikan perasaanmu,selama ini aku selalu memperlakukanmu seperti pembantu.....mianhe,” aku berkata sambil menunduk.
“Saat membaca buku harianmu itu,aku baru sadar bahwa aku memang keterlaluan,dan sejak saat itu aku memutuskan untuk berubah,namun kau tetap saja menganggap bahwa semua perhatian yang kuberikan itu berasal dari Jae Joong,” aku masih melanjutkan ocehanku.
“Awalnya aku kecewa namun lama-kelamaan aku cemburu,dan menyadari bahwa aku jatuh cinta kepadamu dan semua kebaikanmu selama ini....saranghae,Jung Hwang,” aku akhirnya memberanikan diri mengucapkan kata-kata itu.
Jung Hwang yang tadinya diam mendengarkan kata-kataku itu,tiba-tiba menangis semakin keras dan seolah-olah pergi tanpa mempedulikan kata-kataku sebelumnya.
End of Jun Su POV
--------------------------------------------------------
Jung Hwang POV
Aku tidak menyangka ia akan mengatakan kata itu kepadaku.
Aku memang tidak memiliki perasaan apa-apa kepadanya selama ini,tetapi saat mengetahui ia yang selama ini memberiku minuman itu setiap paginya....
Aku menjadi memikirkan semua anggapan burukku selama ini.
Selama ini aku beranggapan bahwa ia adalah seseorang yang sombong dan tidak pernah peduli dengan orang-orang di sekitarnya.
Namun,hanya karena diriku seorang ia rela merubah sifatnya.

Aku berlari setelah mendengar kata-katanya itu.
Aku tidak sanggup mendengarnya lebih lanjut.
Namun karena terlalu terburu-buru aku tidak menyangka ada mobil yang tiba-tiba datang dari arah kanan.
Aku kaget dan sudah tidak dapat mengelak lagi.
Aku hanya menutup mataku dan pasrah terhadap apa yang akan terjadi.
Namun,tiba-tiba ada yang mendorongku dari belakang sampai aku terjatuh ke daerah rerumputan dan saat kubuka mata kemudian menengok ke arah belakang.
Aku tidak sanggup berkata-kata.
“Jun Su! Jun Su!” aku berteriak menghampiri Jun Su yang sudah bersimbah darah itu.
“Jun Su! Irona!” aku menggoncang-goncangkan tubuhnya.
Namun usahaku itu sia-sia saja.
----------------------------------------------------------
Saat itu aku baru menyadari akan suatu hal.
Saat ia masih berada di sampingku,aku tidak pernah menyadari akan seberapa pentingnya dia di dalam hidupku.
Saat ia sudah meninggalkanku,aku baru menyadari kalau aku membutuhkan cinta dan perhatiannya selama ini.
Namun segalanya sudah terlambat.
Penyesalanku juga sudah tidak berguna lagi.
Ia sudah meninggalkanku dan sekarang aku hanya dapat meningat-ingat akan kebaikan-kebaikannya selama ini ia berikan kepadaku.

Jun Su,aku akan selalu mengingat cinta dan pengorbananmu itu,karena setiap hari rasanya ada sesuatu yang kurang dalam hidupku ini,dan sesuatu itu adalah cintamu.

End of Jung Hwang POV
---------------------------------------------------

Label: